Waspadanews.tv – Kebiasaan menahan buang air kecil tidak disarankan karena bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan, seperti infeksi saluran kemih, nyeri, batu ginjal, dan kerusakan otot dasar panggul.
Pengobatan yang dilakukan akan tergantung dari kondisi yang dialami, seperti memasang kateter dan melakukan olahraga dasar panggul.
Untuk lebih jelasnya, ketahui beberapa akibat menahan buang air kecil dan cara mengatasinya berikut ini.
Akibat menahan buang air kecil dan cara mengatasinya
Beberapa masalah kesehatan yang bisa muncul akibat menahan buang air kecil, yakni infeksi saluran kemih, batu ginjal, dan kerusakan otot dasar panggul.
Masalah kesehatan yang dialami tersebut perlu diatasi secara medis agar tidak menyebabkan komplikasi yang lebih serius.
Dilansir dari Medical News Today dan Only My Health, berikut adalah beberapa masalah kesehatan akibat menahan buang air kecil dan cara mengatasinya yang perlu diketahui.
– Nyeri
Kebiasaan menahan kencing bisa menyebabkan rasa nyeri atau tidak nyaman di area kandung kemih atau ginjal.
Selain itu, kondisi ini juga bisa membuat buang air kecil terasa menyakitkan. Pasalnya, sebagian otot di sekitar kandung kemih mengatup setelah mengeluarkan urine sehingga memicu kram panggul.
Kondisi ini bisa diatasi dengan pengobatan dan perawatan medis. Namun, perubahan kebiasaan, seperti minum air yang cukup, menghindari kebiasaan menahan kencing, dan menjaga asupan makanan, umumnya bisa mengurangi gejala yang dialami.
– Infeksi saluran kemih
Menahan buang air kecil terlalu lama bisa membuat bakteri berkembang biak dan menyebabkan infeksi saluran kemih.
Selain menahan kencing, orang-orang yang kurang minum air putih juga bisa meningkatkan risiko infeksi saluran kemih karena frekuensi buang air kecil lebih sedikit.
Beberapa gejala infeksi saluran kemih yang bisa dialami, yakni nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil, nyeri di pinggang atau perut bagian bawah, dan peningkatan dorongan buang air kecil.
Infeksi saluran kemih umumnya bisa diatasi dengan konsumsi antibiotik.
Namun, perawatan mandiri bisa dilakukan untuk mengurangi gejala yang muncul, seperti minum air putih lebih banyak, mengompres perut dengan kompres hangat, dan menghindari minuman yang bisa memicu iritasi pada kandung kemih.
– Pelebaran kantung kemih
Dalam jangka panjang, sering menahan buang air kecil bisa membuat kantung kemih melebar.
Kondisi ini bisa membuat kandung kemih tidak mampu untuk berkontraksi dan mengeluarkan urine secara normal.
Pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengetahui penyebab kondisi ini sehingga Anda bisa mendapatkan pengobatan yang tepat.
Pelebaran kantung kemih umumnya bisa diatasi dengan konsumsi obat, prosedur operasi, atau prosedur medis lainnya, termasuk menggunakan kateter jika diperlukan.
– Kerusakan otot dasar panggul
Menahan pipis terus-menerus bisa merusak otot dasar panggul sehingga meningkatkan risiko inkontinensia urine.
Inkontinensia urine merupakan kondisi di mana kontrol kandung kemih berkurang sehingga membuat seseorang sulit menahan buang air kecil.
Melakukan senam Kegel dapat menguatkan otot panggul dan memperbaiki otot yang rusak sehingga bisa mencegah kebocoran urine, atau mengompol.
– Batu ginjal
Menahan buang air kecil terlalu lama bisa menyebabkan batu ginjal pada orang-orang yang memiliki riwayat batu ginjal atau memiliki kandungan mineral yang tinggi di dalam urine.
Orang-orang yang jarang minum air putih juga memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami batu ginjal.
Pasalnya, urine kerap mengandung beberapa jenis mineral, seperti asam urat dan kalsium oksalat.
Kondisi ini bisa menyebabkan rasa sakit dan membuat seseorang perlu melakukan prosedur operasi untuk mengeluarkan batu ginjal.
Beberapa masalah kesehatan di atas bisa dialami sebagai akibat menahan buang air kecil yang mungkin akan dialami.
Menahan buang air kecil sekali atau dua kali sebenarnya tidak akan berdampak negatif untuk kesehatan. Namun, kebiasaan ini bisa mengganggu kesehatan jika dilakukan secara terus-menerus.
***Sumber Kompas.com “5 Akibat Menahan Buang Air Kecil dan Cara Mengatasinya”.