Medan – Edy Rahmayadi serius ingin kembali maju sebagai calon Gubernu Sumatera Utara (Gubsu) pada Pilkada serentak 2024. Langkah awal yang dilakukan calon petahana itu adalah melobi partai pengusung dengan cara mengambil formulir pendaftaran bakal calon.
Sudah ada formulir dari dua partai yang diambil Edy Rahmayadi. Pertama PDIP dan kedua PKS.
Ketua Bappilu DPD PDIP Sumut Mangapul Purba mengatakan Edy Rahmayadi mengambil formulir pendaftaran bakal calon Gubsu pada Sabtu (20/4). Kedatangan mantan Pangkostrad itu diwakili oleh tim pemenangan.
“Ya sudah (diambil), tim pemenangan Pak Edy yang ambil (formulir pendaftaran),” kata Mangapul Purba ketika dikonfirmasi.
Tim pemenangan Edy tiba di Kantor DPD PDIP Sumut, Sabtu pagi dan diterima Sekretaris DPD PDIP Sumut Sutarto.
“Iya sudah tadi pagi sekitar jam 10, yang nerima itu Mas Tarto Sekretaris PDI Perjuangan Sumut,” ujar Wakil Ketua DPD PDIP Sumut Aswan Jaya dihubungi terpisah.
Aswan mengatakan, PDIP sudah berkomunikasi dengan Edy terkait pendaftaran balon Gubsu jauh-jauh hari.
“Sudah komunikasi jauh-jauh hari sebelumnya soal pengambilan formulir,” sebutnya.
Ia juga menyebut nantinya Edy sendiri yang akan mengembalikan berkas pendaftaran ke PDIP dalam waktu dekat. Namun belum diketahui kapan tanggal pastinya.
“Kalau Pak Edy nanti yang mendaftar langsung, kalau nggak akhir bulan ini ya awal Mei sesuai jadwal pendaftaran PDI Perjuangan,” ujarnya.
Edy Rahmayadi selanjutnya mengambil formulir pendaftaran balon Gubsu ke PKS Sumut. Edy menjadi orang pertama yang ambil formulir balon Gubsu ke PKS.
“Kebetulan kalau di provinsi ini baru pertama, jadi Pak Edy mengambil (formulir) pertama di DPW PKS,” kata Ketua Penjaringan dan Penyaringan Pilkada Sumut PKS, Amsal Nasution, di Kantor DPW PKS Sumut, Selasa (23/4/2024).
Formulir pendaftaran itu diambil oleh tim Edy Rahmayadi. PKS sendiri tidak berharap Edy mengembalikan langsung formulir tersebut dalam beberapa minggu ke depan.
“Kita tidak menetapkan harus Pak Edy, tapi kalau Pak Edy datang tentu saja kita sambut dengan senang hati. Tidak kita tetapkan harus dekat, tapi mungkin 1 atau 2 minggu ini kita harapkan untuk dikembalikan,” ucapnya.
Terkait peluang Edy bakal diusung oleh PKS, Amsal menyebutkan jika hal itu akan dibahas melalui mekanisme partai. Namun Amsal menilai peluang Edy untuk diusung PKS terbuka lebar mengingat hubungan keduanya selama ini.
“Saya pikir mengenai kebijakan nanti ini kan proses ya, nanti partai akan memproses sesuai dengan mekanisme yang ada, tetapi kan Pak Edy bukan orang lain, 5 tahun yang lalu kita dukung beliau dan selama ini kerja sama sudah bagus, tentu saja itu bagian dari pertimbangan untuk melanjutkan kerja sama ke depannya,” sebutnya.
Perwakilan tim Edy Rahmayadi yang mengambil formulir, Dahlan Harahap, menjelaskan jika langkah ini melanjutkan pengambilan formulir ke PDIP sebelumnya. Pihaknya juga akan mengambil formulir ke PKB dan NasDem yang merupakan partai pengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) di Pilpres 2024.
“Hari ini kita datang ke PKS untuk datang ke mengambil formulir di PKS sebagai Gubernur. Mudah mudahan PKS bisa menerima pak Edy untuk mendaftar di Pilkada. Ini kemarin sudah ke PDIP, kita ke PKS kita berpikir pengurus Sumatera Utara ini akan lebih banyak lebih bagus kepada partai-partai mudah-mudahan kita paham terus untuk partai lain kita masih coba seperti PKB, tapi yang jelas pikiran kita partai AMIN yang kemarin itu dan partai yang lain juga yang setahan dengan Pak Edy kita mainkan juga,” jelas Dahlan Harahap.
Pihaknya akan melakukan koordinasi terkait pengembalian formulir. Dahlan menuturkan akan mengembalikan berkas formulir pendaftaran di waktu yang tepat.
“Tentu kami terus koordinasi karena memang tidak ada batas waktu juga namun yang jelas kami akan mengembalikan formulir pendaftaran di waktu yang tepat,” tutupnya.
Selain Edy Rahmayadi, nama Wali Kota Medan Bobby Nasution juga ikut meramaikan bursa balon Gubsu. Edy tak gentar jika harus berhadapan dengan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.
“Sudah pasti lah (siap bersaing). Siapa pun (termasuk Bobby Nasution). Yang penting memenuhi syarat,” kata Edy saat diwawancarai di Sekretariat TPD Amin Sumut, Kota Medan, pada Minggu (21/4).
Edy lalu menerangkan hal yang tidak boleh dilakukan dalam proses pencalonan Pilgub Sumut. Dia menyebut hal tersebut adalah intervensi, karena dapat merusak demokrasi.
“Yang tidak boleh apa? Intervensi. Merusak demokrasi. Mendaftar boleh, selama partai memberikan perahu. Setelah dikasih perahu, rakyat memilih gak? Kalau rakyat memilih jadi lah dia. Kalau tidak dipilih oleh rakyat, ya tak jadi dia,” ungkapnya.
Edy mengatakan semakin banyak calon di Pilgub Sumut justru lebih baik. Sebab, rakyat bisa memiliki beragam pilihan.
***Artikel telah tayang di detiksumut “Edy Rahmayadi yang Ingin Maju Pilgubsu 2024, Ambil Formulir PDIP Lalu PKS”.
Kunjungi Channel YouTube Waspada News Tv & mantan Wartawan Untuk Berita Menarik Lainnya.