Waspadanews.tv – Iran memberikan peringatan akan menyerang dengan kekuatan lebih besar, jika Israel atau Amerika Serikat (AS) membalas serangan pada Sabtu (13/4/2024) malam.
Sebelumnya Iran menyerang Israel dengan menggunakan lebih dari 300 drone dan rudal. Serangan ini juga menjadi serangan langsung pertama Iran terhadap Israel dalam konflik berkepanjangan di Timur-Tengah.
“Respon kami akan jauh lebih besar dibandingkan aksi militer malam ini jika Israel membalas terhadap Iran,” kata kepala staf angkatan bersenjata Iran, Mayjen Mohammad Bagheri, dilansir dari The Guardian.
Pihaknya juga telah memperingatkan AS bahwa dukungan apapun terhadap pembalasan Israel akan mengakibatkan pangkalan-pangkalan AS menjadi sasaran.
Alasan Iran serang Israel
Iran mengungkapkan, serangan tersebut dilakukan sebagai bentuk serangan balasan atas aksi penyerangan terhadap konsulat Iran di Damaskus pada Senin (1/4/2024) sekitar pukul 17.00 waktu setempat.
Pada saat itu, pesawat tempur Israel menyasar gedung Konsulat Iran yang berada di Distrik Mezzeh barat, Damaskus, dari arah Dataran Tinggi Golan.
Misil Israel itu menghancurkan gedung dan menewaskan seorang jenderal penting di Garda Revolusi Iran (IRGC) Jenderal Mohammad Reza Zahedi dan beberapa perwira lainnya.
Akibat serangan tersebut, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei bersumpah akan membalas aksi tersebut.
Di sisi lain, para pejabat Iran juga mengatakan bahwa negara-negara tetangganya telah diberitahu beberapa hari sebelum serangan udara terhadap Israel diluncurkan.
Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian mengungkapkan, Iran telah menginformasikan kepada AS bahwa serangannya terhadap Israel akan bersifat “terbatas” dan untuk mempertahankan diri.
Serangan Iran diklaim berhasil dicegat Israel
Sementara itu, Israel dengan bantuan sekutu, termasuk AS, Inggris, dan Yordania, mengklaim telah berhasil mencegat 99 persen serangan drone dan rudal yang diluncurkan Iran pada Sabtu malam.
Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, mengonfirmasi bahwa jet-jet RAF telah menembak jatuh pesawat tak berawak Iran yang terlibat dalam serangan tersebut.
“Saya dapat mengonfirmasi bahwa pesawat-pesawat kami memang menembak jatuh sejumlah pesawat tanpa awak milik Iran,” kata Sunak.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan, ada lebih dari 350 rudal diluncurkan selama serangan dari Iran, Lebanon, Suriah, dan Yaman, dan menyebut tingkat pencegatan itu sebagai “keberhasilan strategis yang signifikan”.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa pihaknya telah berhasil mencegat serangan Iran tersebut.
“Kami mencegat, kami memukul mundur, bersama-sama kami akan menang,” tulis di akun media sosial X (Twitter) Netanyahu.
Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan Iran berhasil digagalkan. Selain itu, ia mengatakan bahwa tidak ada drone atau rudal jelajah yang masuk ke wilayah Israel dan hanya beberapa rudal balistik yang mencapai negara itu.
Apakah Israel akan melakukan serangan balasan?
Hingga Minggu (14/4/2024) pagi, para pejabat Israel mengindikasikan belum ada keputusan yang diambil mengenai tanggapan terhadap serangan Iran.
Namun, seorang pejabat mengatakan bahwa setiap kemungkinan tanggapan akan dibahas pada pertemuan kabinet perang.
“Kami punya rencana, situasi masih berlangsung, kami sedang menilai situasi, kami menunjukkan rencananya kepada kabinet, dan kami siap melakukan apa yang diperlukan untuk pertahanan Israel,” ujar Hagari.
Di sisi lain, pesawat perang Israel dilaporkan telah mengebom posisi Hizbullah di Lebanon selatan.
Sementara itu, terkait dengan perang regional yang meluas di Gaza, Netanyahu mengatakan bahwa Hamas telah menolak proposal gencatan senjata, sehingga Israel akan terus melanjutkan konfliknya di sana dengan “kekuatan penuh”.
Iran anggap permasalahan dengan Israel telah selesai
The New York Times mengutip sumber-sumber intelijen Israel yang mengatakan bahwa target utama Iran tampaknya adalah instalasi militer di Dataran Tinggi Golan yang diduduki, di ujung utara, dan gurun Negev yang berada di ujung selatan Israel dan sebagian wilayah Palestina.
Sekutu Teheran di Lebanon, Hizbullah, melepaskan tembakan roket ke Dataran Tinggi Golan bersamaan dengan pemboman Iran.
Sementara itu, pasukan Houthi yang didukung Iran di Yaman mengeklaim bahwa mereka juga ikut serta dalam serangan tersebut.
Melalui misinya di PBB, Iran mengatakan serangan udara massal, yang disebut Operasi Janji Sejati adalah pembalasan atas pemboman gedung diplomatik Iran di Damaskus pada tanggal 1 April 2024.
Kini, Iran menganggap masalah tersebut sudah selesai, kecuali bila Israel mengambil tindakan lebih lanjut “Masalahnya dapat dianggap selesai.
Namun, jika pemerintah Israel melakukan kesalahan lagi, tanggapan Iran akan jauh lebih parah,” kata Presiden Iran Ebrahim Raisi dikutip dari Al Jazeera.
“Ini adalah konflik antara Iran dan rezim Israel yang jahat, dan AS harus menjauhinya,” tambahnya.
***Artikel telah tayang di Kompas.com dengan judul “Ini Peringatan Iran jika Israel dan AS Lakukan Serangan Balasan”.
Kunjungi Channel YouTube Waspada News Tv & mantan Wartawan Untuk Berita Menarik Lainnya.