Waspadanews.tv- Kutu busuk mewabah di Perancis menyebabkan banyak keluarga di Kota Marseille membuang kasur mereka yang penuh kutu busuk ke jalanan. Membuang kasur ke jalan dinilai menjadi salah satu upaya untuk menghilangkan hama tersebut.
Kini, pemerintah Perancis sedang berjuang untuk menahan kepanikan nasional setelah beberapa sekolah ditutup karena wabah tersebut.
Dikutip dari Daily Mail, Rabu (11/10/2023), sebuah rekaman menunjukkan warga sedang berjalan melewati kasur-kasur yang dibuang di salah satu jalan di kota terbesar kedua di Perancis ini.
Tidak hanya kasur, beberapa barang juga tergeletak di jalan dan kasur lainnya disandarkan pada bangunan.
Kasur penuh kutu busuk
Penduduk Kota Marseille membuang perabotan rumah mereka dan menempelkan sebuah plakat bertuliskan “kutu busuk”.
Tulisan peringatan itu diberikan untuk memperingatkan orang lain agar tidak mengambil perabotan yang diduga sudah penuh kutu busuk.
Krisis kutu busuk menjadi masalah yang menyedihkan bagi Perancis, sebab negara ini akan menjadi tuan rumah bagi ribuan penggemar rugbi Inggris dan Irlandia. Pertandingan akan dilaksanakan di Marseilles dan Paris untuk Piala Dunia Rugbi akhir pekan ini.
Pejabat pemerintah mengadakan pertemuan darurat pada Jumat (6/10/2023) tentang cara mengatasi krisis termasuk juga karena sejumlah unggahan yang viral di media sosial. Pertemuan tersebut kini mengisi waktu tayang acara bincang-bincang, bahkan para ahli masih bingung dalam pengendalian hama saat ini.
Mulai dari wisatawan kereta api, pembuat film, dan bahkan influencer Amerika Serikat yang berada di Paris untuk menghadiri Paris Fashion Week melaporkan bahwa di antara mereka ada yang melihat dan bahkan digigit oleh serangga tersebut.
Kutu busuk dibahas di parlemen Perancis
Anggota parlemen sayap kiri Mathilde Panot membawa botol yang menurutnya berisi kutu busuk ke parlemen.
Dia mengatakan kepada Perdana Menteri Perancis Elisabeth Borne bahwa kutu busuk ada di mana-mana dan dia mengecam pemerintah karena dinilai tidak bertindak.
“Nyonya Perdana Menteri, serangga-serangga kecil ini menyebarkan keputusasaan di negara kita. Apakah kita perlu menunggu Matignon (kantor Perdana Menteri) dipenuhi kutu busuk sebelum Anda bertindak,” kata Panot.
Menteri Transportasi Perancis Clement Beaune, mengatakan bahwa anjing pelacak sedang memeriksa kereta api Perancis dan metro Paris untuk mencari kutu busuk, meski sejauh ini tidak ada satupun kutu busuk yang ditemukan di angkutan umum.
Beaune bertemu minggu lalu dengan perusahaan transportasi untuk menyusun rencana pemantauan dan desinfeksi.
Kutu busuk pernah terjadi sebelumnya
Dikutip dari The New York Times, Rabu (4/10/2023), sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh Badan Makanan, Lingkungan, dan Kesehatan & Keselamatan Kerja Perancis memperkirakan bahwa lebih dari 10 persen rumah tangga di Perancis terserang kutu busuk antara tahun 2017 dan 2022.
Selain itu, kelompok perdagangan pengendalian hama mengatakan jumlah respons terhadap serangan kutu busuk akan bertahan lama.
Dalam musim panas, serangan kutu busuk akan naik sebesar 65 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pakar di Badan Kesehatan Pemerintah Johanna Fite mengatakan, jumlah kutu busuk telah meningkat sejak tahun 2000 karena globalisasi.
Wabah kutu busuk yang meningkat menyebabkan banyak wisatawan melintasi benua dengan membawa kutu busuk.
Fite menjelaskan, kutu busuk bukanlah tanda kebersihan yang buruk. Meski merupakan gangguan yang dapat mengganggu tidur dan menimbulkan kecemasan parah, kutu busuk tidak menularkan penyakit.
—(Kompas.com)
Kunjungi Channel YouTube Waspada News Tv Untuk Berita Menarik Lainnya.