7 Jenis Teh Hijau Jepang yang Paling Populer

Mesti Baca

waspadanews.tv- Teh adalah salah satu minuman populer di Jepang dan menjadi bagian penting dari budaya makanan Jepang. Ada banyak jenis teh yang bisa diminum kapan saja sepanjang hari.

Teh hijau adalah jenis teh yang paling umum. Saat kamu menyebut teh atau ocha tanpa menyebut jenisnya secara spesifik, maka yang dimaksud adalah teh hijau.

Teh hijau menjadi salah satu elemen utama dalam upacara minum teh. Beberapa tempat budidaya teh yang paling terkenal adalah Shizuoka, Kagoshima dan Uji.

Yuk cari tahu teh yang populer dikonsumsi di Jepang, seperti dilansir dari Japan Guide.

  1. Ryokucha (Teh Hijau)

Ada berbagai jenis teh hijau yang dibudidayakan, berbeda dalam hal waktu panen dan jumlah sinar matahari yang diterima daun teh.

Kualitas tertinggi adalah gyokuro, yang dipetik pada putaran pertama panen dan dinaungi dari sinar matahari beberapa saat sebelum panen.

Berikutnya adalah sencha, yang juga dipetik pada putaran pertama panen tetapi daunnya tidak terlindung dari sinar matahari. Bancha adalah teh kualitas rendah yang daunnya diperoleh dari panen selanjutnya.

  1. Matcha (Teh Hijau Bubuk)

Hanya daun kualitas terbaik yang digunakan untuk membuat matcha, yang dikeringkan dan digiling menjadi bubuk halus yang kemudian dicampur dengan air panas.

Matcha adalah bentuk teh hijau yang digunakan dalam upacara minum teh.

  1. Konacha

Konacha terdiri dari ampas teh, pucuk teh, dan daun teh kecil yang tersisa setelah pengolahan gyokuro atau sencha.

Meskipun dianggap sebagai teh dengan kualitas lebih rendah, konacha dianggap cocok untuk melengkapi makanan tertentu, seperti sushi.

  1. Hojicha

Hojicha diolah dengan cara memanggang daun teh sehingga memberikan ciri khas warna coklat kemerahan pada daunnya.

Panas dari pemanggangan juga memicu perubahan kimia pada daun sehingga menyebabkan teh hojicha memiliki aroma manis sedikit seperti karamel.

  1. Oolongcha

Pembuatan oolongcha dengan cara membuat daun teh teroksidasi, lalu dikukus atau dipanggang untuk menghentikan proses oksidasi.

Oolongcha populer disajikan panas dan dingin di hampir semua jenis tempat makan di Jepang. Tehnya sendiri berwarna coklat.

  1. Kocha (Teh Hitam)

Daun kocha lebih teroksidasi dibandingkan oolongcha, sehingga warnanya pun lebih gelap.

Dalam bahasa Jepang, “kocha” sebenarnya berarti “teh merah”, mengacu pada warna teh yang coklat kemerahan. Kocha banyak tersedia di kafe dan restoran bergaya Barat.

  1. Jamine-cha (Teh dengan Bunga Melati)

Teh melati banyak dikonsumsi di Okinawa, yang dikenal sebagai sanpincha, namun tidak banyak dikonsumsi di wilayah lain Jepang.

Teh dibuat dengan menggabungkan bunga melati dengan bahan dasar teh hijau atau terkadang teh oolong.

(Kompas.com)

Kunjungi Channel YouTube Waspada News Tv & mantan Wartawan Untuk Berita Menarik Lainnya.

Block title

- Advertisement - spot_img

Leave a Reply

- Advertisement - spot_img

Berita Baru

Discover more from WASPADANEWS.TV

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading