Kopi mengandung kafein yang memiliki efek meningkatkan fokus dan membuat orang terjaga. Karena inilah, banyak orang yang akhirnya mengandalkan kafein untuk bisa terus semangat beraktivitas. Mereka meminum kopi di pagi, siang, sore, juga malam, hingga tak sadar jika di dalam tubuh sudah kebanyakan kafein.
Dilansir dari Medlineplus, kafein adalah zat pahit yang secara alami terdapat di lebih dari 60 tanaman, seperti pada biji kopi, daun teh, kacang kola (yang digunakan untuk membumbui minuman ringan kola), dan buah kakao (yang digunakan untuk membuat produk cokelat).
Selain itu, ada juga kafein sintetis (buatan manusia), yang ditambahkan ke beberapa obat, makanan, dan minuman seperti minuman energi dan permen karet. Sementara itu, Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 400 miligram kafein per hari atau sekitar empat hingga lima cangkir kopi delapan ons.
Lantas, apa tanda ketika tubuh terlalu banyak mengonsumsi kafein?
Efek kefein tergantung dari kepekaan setiap individu Pendiri dan kepala medis BistroMD, Caroline Cederquist mengatakan, jumlah konsumsi kafein untuk setiap individu dapat bervariasi berdasarkan kepekaan dan intoleransi mereka terhadap kafein. “Satu orang mungkin dengan nyaman minum beberapa cangkir, sementara yang lain mungkin mengalami efek samping setelah satu cangkir,” kata Cederquist dikutip dari Well and Good (6/3/2023). “Sakit kepala, detak jantung yang cepat, dan sering buang air kecil merupakan tanda-tanda Anda minum terlalu banyak kopi,” sambungnya.
Untuk menghindari efek samping yang tidak nyaman ini, Cederquist merekomendasikan untuk tetap berpegang pada pedoman FDA atau berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan apa yang terbaik untuk Anda. Selain itu, perlu juga diketahui bahwa kafein dapat berinteraksi dengan obat tertentu atau kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya. “Ada berbagai macam obat yang dapat berinteraksi dengan kafein, seperti obat anti kejang, antikoagulan, dan antidepresan, hanya untuk beberapa nama saja,” kata Cederquist. “Jika Anda mengonsumsi obat apa pun, penting bagi Anda untuk meninjau potensi interaksi,” tambahnya.
Dilansir dari Healthy Women (26/3/2017), ada tanda-tanda yang tampak jelas ketika tubuh terlalu banyak mengonsumsi kafein. Berikut ini adalah beberapa tandanya:
1. Sering buang air kecil
Kafein dapat bertindak sebagai diuretik ringan yang bisa merangsang rasa ingin buang air kecil pada beberapa orang. Ketika Anda minum kafein dan tidak diimbangi dengan banyak minum, maka Anda berisiko dehidrasi. Saat tubuh mengalami dehidrasi, maka tanda yang dapat muncul adalah urine yang berwarna kuning tua atau jingga.
2. Sulit untuk tidur
Sulit tidur di malam hari adalah tanda umum bahwa Anda terlalu banyak mengonsumsi kafein, baik itu dari teh, kopi, ataupun minuman bersoda. Kafein dapat membuat Anda mengalami gangguan untuk tidur, sehingga mempersingkat waktu tidur nyenyak. Selain itu, menurut National Sleep Foundation, butuh sekitar lima atau enam jam untuk menghilangkan setengah dari kafein yang Anda konsumsi dan sekitar satu hari untuk membersihkan sistem Anda sepenuhnya dari kafein.
3. Merasa gelisah
Kopi membuat Anda lebih waspada, namun kandungan kafein di dalamnya dapat mempercepat sistem saraf pusat. Sehingga, ini dapat menyebabkan Anda merasa gelisah. Selain itu, tanda lainnya yang mungkin muncul adalah rasa gugup, goyah, dan tremor. Itu karena kafein dapat memicu pelepasan hormon tertentu seperti adrenalin.
4. Detak jantung terasa cepat
Jika jantung Anda terasa berdebar kencang atau berpacu tak terkendali, ini mungkin terjadi akibat terlalu banyak minum kafein. Kafein adalah stimulan yang dapat meningkatkan detak jantung. Jadi, bila minum terlalu banyak kafein, kemungkinan Anda bisa mengalami palpitasi jantung, di mana jantung akan terasa berdetak terlalu cepat atau tidak wajar.
5. Mengalami sakit perut atau diare
Kafein dapat merangsang saluran pencernaan dan menyebabkan sakit perut, mual, serta diare. Kopi yang bersifat asam dapat mengiritasi lapisan perut dan menyebabkan kram perut. Sifat pencaharnya (kemungkinan karena keasamannya) juga dapat membuat diare. Jika tidak ingin berhenti minum kopi, Anda bisa mencoba untuk minum varian seperti french roast atau espresso, yang lebih sedikit mengandung asam.
6. Asam lambung naik
Sakit maag saat mengonsumsi kafein adalah hal yang umum karena kopi sangat asam. Saat Anda minum kafein, otot di ujung kerongkongan menjadi rileks dan memungkinkan makanan dan asam lambung naik kembali. Itu menyebabkan rasa terbakar di dada Anda.
7. Mengalami sakit kepala
Beberapa kafein dapat membantu meredakan sakit kepala. Faktanya, kafein adalah bahan umum dalam banyak resep dan obat sakit kepala yang dijual bebas. Melalui efeknya pada sistem saraf pusat, kafein membantu obat bekerja lebih efektif. Dan itu membantu tubuh menyerap obat sakit kepala dengan cepat. Tetapi, jika Anda minum terlalu banyak kopi untuk waktu yang lama, Anda dapat mengalami penghentian kafein sekitar 12 hingga 24 jam setelah dosis kafein terakhir, kata American Heart Association. Gejalanya meliputi sakit kepala serta kecemasan, kelelahan, kantuk, dan depresi. (Kompas.com)
Kunjungi Channel YouTube Waspada News Tv & mantan Wartawan Untuk Berita Menarik Lainnya.