Pohon Gaharu Marga Aquilaria yang umumnya tumbuh di kawasan hutan tropis daerah Asia Tenggara dan Asia Selatan yang memiliki aroma unik, di Kabupaten Langkat Sumatera Utara pohon Gaharu ini kini dibudidayakan dan memulai memasuki masa panen.
Ini lah lokasi budidaya pohon Gaharu yang memiliki aroma unik tidak dapat dibandingkan dengan wewangian lainnya milik Kelompok Tani Hutan Kemagahan di Jalan Ampera Kelurahan Pekan Bahorok Kecamatan Bahorok Langkat.
Kelompok Tani Hutan Kemagahan telah berhasil membudidayakan tanaman pohon Gaharu yang hingga kini usianya pohon telah sepuluh tahun lebih dan mulai memasuki masa panen.
Walaupun awalnya Kelompok Tani Hutan Kemagahan mengalami kesulitan dalam melakukan budidaya namun mereka akhirnya berhasil membudidayakan tanaman pohon Gaharu, tidak tanggung-tanggung peminat kayu Gaharu ini kini diburu negara Timur Tengah dan Eropa.
Tanaman pohon Gaharu hasil budidaya Kelompok Tani Hutan Kemegahan sangat berbeda dengan Gaharu hutan yang tumbuh alami, pohon Gaharu hasil budidaya dalam sepuluh tahun telah dapat di panen sementara Gaharu hutan bisa mencapai lama belas hingga dua puluh tahunan baru dapat dipanen.
Yang spesial dari pohon Gaharu munculnya infeksi jamur Phialophora Parasitica di pohon tersebut sebagai sistem pertahanan pohon sehingga menghasilkan suatu senyawa Fitoaleksin, senyawa tersebut menghasilkan resin aromatik yang diinduksi stres yang disebut Aloes berwarna gelap yang tertanam di inti kayu dan akan terbentuk minyak Gaharu atau minyak atsiri paling berharga di dunia, perkilogramnya berkisar dua ratus ribu rupiah hingga mencapai sepuluh juta rupiah tergantung dari kualitas tanaman Gaharu tersebut.
Cara mendapatkan kayu Gaharu yang telah berwarna hitam mengandung atsiri batang pohon gaharu dikupas kulitnya dengan menggunakan parang dan bila terlihat di tengah batang pohon telah hitam kayu Gaharu siap dipanen.
Menurut Mahmudin Sany Ketua Kelompok Tani Hutan Kemagahan, satu pohon dapat menghasilkan kayu Gaharu yang telah berwarna hitam mengandung atsiri berkisar sepuluh kilogram dengan harga jual perkilo gramnya mencapai dua ratus ribu rupiah hingga sepuluh juta rupiah.
Hasil panen kayu Gaharu Kelompok Tani Hutan Kemagahan dipasarkan ke Eropa dan Timur Tengah untuk dipergunakan sebagai bahan pokok membuat minyak wangi dan wewangian lainnya.
Kunjungi Channel YouTube Waspada News TV Untuk Berita Menarik Lainnya.