Aksi unjuk rasa tolak kenaikan harga bahan bakar minyak di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pematang Siantar Sumatera Utara pada Senin siang berakhir ricuh, Polisi terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan para pengunjuk rasa.
Aksi unjuk rasa ratusan Mahasiswa tolak kenaikan harga bahan bakar minyak di Kota Pematang Siantar berakhir ricuh, petugas Kepolisian sempat saling dorong dengan ratusan Mahasiswa di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pematang Siantar.
Kericuhan terjadi pada saat ratusan Mahasiswa yang mengatasnamakan Cipayung Llus melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bbm di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pematang Siantar dengan membakar ban bekas.
Menghindari kemacetan arus lalu lintas Polisi kemudian berupaya untuk memadamkan api dengan menggunakan racun api namun ditolak oleh sejumlah Mahasiswa sehingga terjadi kericuhan.
Kericuhan antara petugas Kepolisian dan sejumlah Mahasiswa semangkin memanas petugas Kepolisian sempat berupaya untuk mengamankan sejumlah Mahasiswa yang terlibat kericuhan, untuk membubarkan massa petugas Kepolisian menembakkan gas air.
Aksi kericuhan berakhir setelah Kapolres Pematang Siantar datang ke lokasi dan mengajak berdialog dengan sejumlah pengunjuk rasa, namun para pengunjuk rasa memilih meninggalkan lokasi dan membubarkan diri.
Menurut Kapolres Pematang Siantar AKBP Fernando, tuntutan pengunjuk rasa telah terjadi kesepakatan dengan anggota DPRD Kota Pematang Siantar namun mereka meminta penandatangan kesepakatan di dokumentasikan sementara pihak DPRD tidak bersedia hingga terjadi kesalah pahaman, para pengunjuk rasa merasa kesal dan melakukan pembakaran ban bekas disaat pembakaran ban bekas petugas berupaya memadamkan api namun mendapat perlawanan hingga terjadi kericuhan.
Mengantisipasi unjuk rasa susulan kini petugas Kepolisian disiagakan di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pematang Siantar.
Kunjungi Channel YouTube Waspada News TV Untuk Berita Menarik Lainnya.