Presiden Jokowi resmi menaikkan harga BBM bersubsidi, pertalite dan solar.
Jokowi mengatakan hal ini terkait dengan peningkatan subsidi dari APBN “yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga Harga beberapa jenis BBM yang selama ini dapat subsidi mengalami penyesuaian,”.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pertalite naik menjadi Rp 10.000 dan solar menjadi Rp 6.800 “pemerintah memutuskan menyesuaikan Harga BBM subsidi pertalite menjadi Rp10.000, kemudian solar subsidi Rp6.800 per liter,” kata dia.
Subsidi 2022 telah 3 kali meningkat dari Rp 105 Triliun menjadi Rp 502 Triliun dan akan meningkat terus,” kata Presiden.
Tekanan pada Harga BBM terjadi karena Harga minyak mentah dunia melonjak setelah perang Rusia-Ukraina, akibat lonjakan itu, belanja subsidi BBM dan kompensasi energi melesat dari Rp 170 Triliun menjadi Rp 502 Triliun.
Sinyal kenaikan Harga BBM subsidi sudah bergema sejak beberapa pekan terakhir karena proyeksi kuota APBN 2022 jebol akhir tahun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani sempat mengatakan subsidi energi bisa membengkak Rp 198 Triliun menjadi Rp 700 Triliun jika Harga pertalite dan solar tidak naik.
Presiden Joko Widodo bersama sejumlah Menteri mengumumkan kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai dari pertalite, solar, dan pertamax, mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 wib.
“Saat ini pemerintah membuat keputusan dalam situasi yang sulit, ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga Harga beberapa jenis BBM akan mengalami penyesuaian,” ujar Presiden Jokowi dalam jumpa pers di Istana Merdeka, Sabtu (3/9/2022).
Penyesuaian Harga BBM terbaru :
Harga BBM jenis pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter
Harga BBM jenis solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter
Harga BBM jenis pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter
Kunjungi Channel YouTube Waspada News TV Untuk Berita Menarik Lainnya.