Kata Medan tak asing di telinga kita, sebagaimana yang kita tau, Medan adalah ibu kota Provinsi Sumatera Utara, kota ini merupakan kota terbesar keempat di Indonesia setelah DKI Jakarta, Bandung dan Surabaya.
Namun di tengah eksistensi dan kaya akan keberagamannya, kota Medan tak luput dari beberapa masalah yang sering kali muncul sebagaimana umumnya pada kota-kota besar lainnya.
Salah satu masalah yang tak kunjung usai di kota Medan adalah masalah kemacetan, tiap hari pemandangan ini selalu terlihat di sejumlah titik dan persimpangan, terutama pada saat jam-jam sibuk.perlu kita ketahui, ibu kota Sumatera Utara ini tercatat sebagai kota ke-6 dengan angka kemacatan tertinggi di Indonesia.
kemacetan yang terjadi adalah imbas dari pertumbuhan jumlah kendaraan yang tinggi, namun tidak dibarengi oleh peningkatan volume jalan yang memadai.
Hal ini diperparah dengan kondisi banyaknya warga yang berokupansi menggunakan jalan, kita ambil contoh, pedagang di sejumlah pasar besar yang menggunakan sebagian badan jalan untuk berjualan. lokasi-lokasi semacam ini, kerap menjadi pusat kemacetan karena ruas jalan menyempit dan menyita ruang yang seharusnya berfungsi sebagai lintas kendaraan.
Sinergitas daerah-daerah, seperti Medan, Binjai dan Deli Serdang memang telah menghasilkan salah satu solusi angkutan umum, salah satunya adalah bus Mebidang namun perlu diingat, program yang telah berlangsung selama beberapa tahun ini seperti tidak mendapat minat yang lebih dari warga, bus-bus yang digunakan kerap sepi, infrastruktur pendukung seperti halte juga masih kurang memadai sehingga sulit menjangkau minat masyarakat, lantas apa yang salah?
perlu ada penekanan, pembenahan sistem angkutan umum mutlak harus dilakukan, pengaturan penggunaan angkutan umum pun perlu tertata dengan baik tentunya.
Dalam hal ini, Dinas Perhubungan Kota Medan sejak 16 November 2021 resmi mengoperasikan fasilitas umum berupa bus bertajuk Teman Bus, yang merupakan singkatan dari transportasi ekonomis, mudah, aman dan nyaman.
Dodi Ramli Hutagaol, Staff Operasional Lapangan Terminal Amplas menuturkan, dimana Teman Bus telah hadir di lima daerah yang salah satunya di kota Medan.
Ia juga menyebutkan, pada awalnya transportasi ini hanya terdapat di 3 koridor yang diantaranya yakni Terminal Pinang Baris, Terminal Amplas dan Terminal Tuntungan.
Kini teman bus sudah memiliki 5 koridor, diantaranya wilayah Amplas, Tuntungan, Pinang Baris, Tembung dan Belawan.
Namun muncul pertanyaan, apakah Teman Bus adalah solusi dari kemacetan di kota Medan?
Dan ide siapakah transportasi umum bertema Teman Bus ini dibuat?
Staff Operasional lapangan koridor Amplas ini menjelaskan, pengadaan Teman Bus ini bukan didasari sebagai solusi mengatasi angka kemacetan di kota Medan, karena tidak ada jalur khusus yang digunakan transportasi ini saat beroprasi, itu sebabnya, ia hanya berfokus pada penyediaan jasa angkutan umum yang sesuai dengan taglinenya, ekonomis, mudah, aman dan nyaman.
Yang pada akhirnya hanya menjadi produk saingan bagi transportasi serupa, seperti angkot yang disebut sebagai raja jalanan di Medan, juga becak motor serta para driver ojol yang masih mendominasi hijaunya jalan-jalan kota.
Kalau ujungnya transportasi ini hanya sebagai produk yang ditujukan untuk bersaing dalam segi penyediaan layanan yang aman dan nyaman, lantas tidak menutup kemungkinan pengoperasian Teman Bus ini justru semakin meningkatkan angka kemacetan di Kota Metropolitan ini.
Sebagaimana dilansir dalam wawancara singkat, pengoperasionalan transportasi ini adalah produk dari Dinas Perhubungan Kota Medan.
Lalu muncul pertanyaan, kalau bukan sebagai solusi dari tingginya angka kemacetan, apakah mungkin? transportasi teman bus ini akan mampu memenangkan persaingan transportasi dikota para ketua ini? hingga pada akhirnya akan menggeser eksistensi angkutan kota berupa angkot, becak motor dan angkutan online lain yang sejenis?
atau lagi dan lagi, Teman Bus hanya akan mengalami nasib yang sama dengan angkutan sejenis yaitu Mebidang yang kini berjalan sebagaimana mestinya, namun tak begitu menarik perhatian dan antusiasme masyarakat.
Dan jika memang nantinya Teman Bus menambah kemacetan kota Medan, apa alasan Kementrian maupun Pemerintah Kota menghadirkan Teman Bus Metro Deli di kota Medan itu sendiri?
Mungkin saja Metro Deli juga hadir sebagai alat transportasi yang mudah di gunakan masyarakat, tapi muncul lagi pertanyaan seberapa jauh kepedulian dan seberapa besar kepekaan masyarakat saat ini pada segenap fasilitas umum yang disediakan oleh pemerintah setempat?
hitung saja berapa banyak fasilitas umum, yang ditujukan mempermudah akses masyarakat tapi justru beralih fungsi hanya menguntungkan sebagian pihak, dan merugikan banyak pihak dan berapa banyak sarana dan fasilitas umum di tengah kota yang sengaja dirusak atau tidak digunakan serta dijaga dengan baik oleh masyarakat hari ini.
Sebut saja bahu jalan yang harusnya dipergunakan para pejalan kaki tapi tak luput dari jarahan para pedagang yang dengan leluasa mengalih fungsikan sebagaimana harusnya, berapa banyak taman kota yang dibangun dan dihias sedemikian rupa namun kusam dan porak poranda di tangan mereka yang usil dan mengambil keuntungan sepihak, kalau begitu siapa yang salah?
bukan tanpa alasan tentunya, pengadaan transportasi bertema Teman Bus ini menjadi salah satu sarana membentuk kebiasaan tertib menggunakan transportasi umum di masyarakat.
Perlu diketahui Teman Bus menghadirkan model medium berkapasitas 40 penumpang (20 tempat duduk) dan big bus dengan kapasitas penumpang hingga 60 orang 9 (30 tempat duduk).
Untuk menunjang kenyamanan setiap armada bus ini dilengkapi dengan sensor alarm, dan cctv untuk pengawasan.
Berdasarkan penuturan Dodi Ramli Hutagaol, untuk menggunakan jasa transportasi ini anda harus menggunakan pembayaran non tunai, cukup dengan menempelkan kartu dimesin taping, sejenis kartu tap cash BNI, Flazz BCA, E-Money Mandiri dan Brizzi BRI.
Sebagaimana dijelaskan dimasa promo peluncuran Teman Bus Medan ini Dinas Perhubungan Kota Medan menggratiskan tarif penggunaan dan akan ada pemberitahuan lebih lanjut nantinya jika telah diberlakukan tarif normal.
Namun dengan taglinenya yang ekonomis, mudah, aman dan nyaman, sudah dapat dipastikan tarif Teman Bus nantinya akan sangat terjangkau dan ramah dikantong masyarakat.
Namun kita kembalikan pada para pengelola dan pemegang kebijakan di kota para ketua ini, sejauh mana regulasi yang dibuat mampu bertahan dan berjalan sebagaimana mestinya guna memudahkan, mentertibkan dan mensejahterakan masyarakat.
Tak lupa kita berharap segenap lapisan masyarakat turut andil mendukung dan berantusias menyambut semua kebijakan yang diupayakan, agar terciptanya pola pemerintahan dan kehidupan bermasyarakat yang tertib, terlebih kita menitik beratkan pada ruas kemacetan yang hari ini harusnya telah menemukan titik terangnya.
Kunjungi Channel YouTube Waspada News TV Untuk Berita Menarik Lainnya.