Invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari 2022 ternyata menimbulkan dampak yang sangat besar, tak hanya rusak nya infrastruktur hingga jatuhnya korban jiwa di Ukraina, kini krisis ekonomi baru juga mulai mengintai dunia, dampak krisis inipun sudah terlihat nyata.
Berdasarkan perhitungan Dana Moneter Dunia (IMF) dan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), ada sekitar 60 negara yang perekonomiannya terancam ambruk, perhitungan ini juga sempat disampaikan Presiden Joko Widodo pada Selasa 21 Juni 2022.
Terjadinya krisis ekonomi ini tidak lepas dari harga minyak dan gas yang terus melonjak karena minimnya pasokan, selain itu krisis pangan global juga mengalami peningkatan, akibat mandeknya lumbung pangan dunia, Rusia dan Ukraina.
Tentunya, kini Indonesia mulai merasakan dampak krisis dunia itu, yakni dengan kenaikan harga bahan bakar minyak, mintak mentah, hingga gandum.
Lalu apa yang bisa dilakukan Indonesia dalam menghadapi ancaman krisis ini?
Salah satu langkah yang diambil Presiden Jokowi adalah dengan menemui Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky di Kyiv Ukraina pada Rabu 29 Juni 2022.
Selain berbicara dengan Presiden Ukraina Jokowi juga akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk tujuan yang sama.
Tujuan itu, tak lain adalah misi perdamaian dengan cara mencari solusi konflik lewat mengupayakan ruang dialog dan rancangan koridor pangan yang bebas dari kondisi perang.
Perlu diketahui, sebelum adanya kunjungan Jokowi, Indonesia sebenarnya juga sudah mengambil sikap soal konflik Rusia Ukraina, yakni dengan mendukung resolusi PBB dalam sidang yang digelar pada 28 Februari 2022 lalu.
Dalam resolusi konflik ini, Indonesia memperjuangkan 3 point penting.
Pertama, mengupayakan penghentian kekerasan sebab indonesia yakin konflik akan meningkat jika kekerasan terus berlanjut.
Kedua, mendesak penyelesaian konflik dua negara itu secara damai dan dialog, ini sejalan dengan perjalanan sejarah indonesia untuk mendapat pengakuan kemerdekaan dimata dunia.
Ketiga, memberikan akses bantuan kemanusiaan.
Selain konflik rusia ukraina, indonesia sebenarnya sering terlibat dalam upaya menciptakan perdamaian dunia.
Diantaranya mengirimkan misi perdamaian di PBB, yang tergabung dalam misi Republik Indonesia atau Misi Riga, kemudian menugaskan ribuan personil TNI dan Polri bertugas di sepuluh misi pemeliharaan perdamaian PBB, lalu juga menjadi pelopor berdirinya Asean yang bertujuan menjaga stabilitas perdamaian di kawasan Asia Tenggara.
Tak hanya itu, hingga saat ini Indonesia masih aktif mendukung gerakan zona bebas nuklir di kawasan Asia Tenggara hingga membentuk aliansi kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar.
Begitulah penjelasan terkait kepentingan Indonesia dalam misi perdamaian Rusia Ukraina yang perlu kalian ketahui.
Kunjungi Channel YouTube Waspada News TV Untuk Berita Menarik Lainnya.