Sambil membawa spanduk dan sejumlah poster sekitar lima ratusan warga desa Simangalam kecamatan Kualuh Selatan kabupaten Labuhanbatu Utara mendatangi panitia pemilihan kepala desa.
Dalam orasinya mereka meminta agar panitia Pilkades desa Simangalam memberikan sangsi tegas kepada kepala desa Simangalam petahana bernama Arsinius Marpaung karena sudah mencederai dan memonopoli demokrasi dengan cara mencalonkan diri satu keluarga sebanyak lima orang yang berijazah sarjana, akibatnya calon kepala desa usungan masyarakat yang hanya tamat SMA bernama Sarjoko terancam gugur.
Mereka juga menuding panitia Pilkades desa Simangalam sudah kong-kali-kong dengan kades petahana dengan cara tidak mengumumkan dan mensosialisasilan Perbup tentang Pilkades yang dikeluarkan oleh bupati kabupaten Labuhanbatu Utara sehingga mereka tidak mengetahui aturan–aturan yang baru tentang Pilkades.
Merasa kesal terhadap panitia Pilkades yan tidak kunjung keluar dari kantornya warga melakukan aksi bakar keranda di depan kantor desa sebagai pertanda mati nya demokrasi di desa Simangalam.
Untuk menghindari bentrokan antar warga yang berunjuk rasa dengan Linmas desa akhirnya ketua panitia Pilkades Simon Manik didampingi anggota keluar dari kantor dan menemui warga yang berunjuk rasa Simon berjanji akan menyampaikan aspirasi masyarakat desa Simangalam kepada bupati kabupaten Labuhanbatu Utara.
Menurut Suwarto salah seorang warga yang berunjuk rasa aksi mereka ini adalah aksi moral masyarakat karena munculnya satu keluarga yang mencalonkan diri sebagai kepala desa yang bertujuan untuk melengserkan salah satu calon non sarjana.
Kunjungi Channel YouTube Waspada News TV Untuk Berita Menarik Lainnya.
