Puluhan mahasiswa kota Medan melakukan aksi unjuk rasa setahun pemerintahan Bobby Nasution – Aulia Rachman. Mahasiswa menuntut walikota Medan merealisasi janjinya unjuk rasa ini sempat ricuh petugas dan mahasiswa terlibat aksi tarik menarik.
Aksi tarik menarik antara mahasiswa dan petugas terjadi setelah cukup lama berorasi, para pendemo yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia atau KAMMI Medan tidak direspon pihak pemko Medan. Saat itulah masa aksi berusaha membakar ban dan langsung dicegah petugas.
Aksi mereda setelah pemko Medan mengutus Muhammad Sofyan salah seorang asisten di pemko Medan menemui pengunjuk rasa dan berdialog.
Mahasiswa menilai satu tahun pemerintahan Bobby Nasution dinilai belum membawa perubahan di kota Medan, mereka mendesak wali kota merealisasikan janjinya saat kampanye.
Sedikitnya mahasiswa menyoroti permasalahan banjir yang dinilai malah semakin parah dalam pemerintahan Bobby – Aulia. Tidak hanya itu aksi premanisme dan narkoba juga meningkat serta mahasiswa menuntut janji wali kota terkait seribu beasiswa bagi mahasiswa di kota Medan.
“Ingin menagih janji satu tahun kinerja Walikota dan Wakil Walikota Medan, nah kita ingin mengaspirasikan sebenarnya banyak tuntutan-tuntutan itu termasuk di dalamnya adalah ketidak seriusannya Walikota Medan dalam penanganan Banjir hari ini.” Putera Rajanami – Koordinator Aksi
Sementara itu asisten pemerintahan daerah kota Medan M. Sofyan mengatakan walikota Medan Bobby Nasution tengah sibuk sehingga tidak dapat menemui massa aksi, namun pihaknya berjanji akan menyampaikan tuntutan mahasiswa ke walikota Medan.
“Kebetulan untuk hari ini beliau ada kesibukan, jadi kepada kami, saya sebagai asisten pemerintahan kesra dan bapak Kesbangpol diminta untuk menemui adik-adik dari KAMMI.” Muhammad Sofyan – Asisten Pem. Pemko Medan
Setelah menerima penjelasan massa aksi pun membubarkan diri dengan damai.
Jangan Lupa Kunjungi Channel YouTube Waspada News TV Untuk Berita Menarik Lainnya.