Setelah membahas Masjid Al Osmani, sekarang kami akan menyajikan tayangan rumah ibadah umat Buddha yang kokoh berdiri di Medan meski telah berusia ratusan tahun.
Berlokasi di Jalan Syahbudin Yatim, Kecamatan Medan Labuhan, Vihara Siu San Keng berseberangan dengan Masjid Al Osmani yang merupakan masjid tertua dan bersejarah di Kota Medan.
Vihara ini dibangun oleh Shia Eng Tjai selama 4 tahun, dari tahun 1890 hingga tahun 1894 dengan melibatkan 11 orang panitia, salah satunya adalah Tjong A Fie.
Sebagai informasi, Tjong A Fie merupakan tokoh yang sangat terkenal di Medan. Ia adalah seorang kapten asal Tiongkok yang sukses membangun bisnis besar dalam bidang perkebunan di Sumatra.
Vihara Siu San Keng sendiri sejauh ini sudah diurus secara turun temurun hingga empat generasi. Ada 20 orang pengurus yang bertanggung jawab melestarikan tempat ibadah ini.
Di waktu-waktu tertentu, terlebih disaat perayaan Imlek, ratusan pengunjung dari berbagai wilayah di Sumatera Utara dan Jakarta akan memadati vihara ini.
Tak hanya itu, wisatawan mancanegara pun banyak yang menyempatkan diri mengunjunginya.
Pelancong dari berbagai latar belakang agama yang mengunjungi vihara ini akan disuguhkan oleh pemandangan bangunan megah yang didominasi warna merah.
Vihara ini dihiasi oleh berbagai ornamen dan patung-patung di setiap bilik pintu masuk, pondasi bangunan, bahkan atapnya.
Karena usianya yang sudah lebih dari 1 abad, Vihara Siu San Keng telah beberapa kali direnovasi. Tapi tak perlu khawatir, karena bangunan asli dari vihara seluas 1 hektar ini tetap dijaga dan dipertahankan.
Rumah ibadah umat Buddha ini merupakan salah satu bukti keberadaan etnis Tionghoa yang sudah lama menetap di Kota Medan, dan juga dianggap sebagai simbol keharmonisan beragama serta pluralisme.
Hal itulah yang kemudian membuat Pemerintah Kota Medan memasukkannya sebagai salah satu cagar budaya.
Jangan Lupa Kunjungi Channel YouTube Waspada News TV Untuk Berita Menarik Lainnya.