Aksi penjambretan handphone oleh seorang pemuda terhadap pelajar SMP di Percut Sei Tuan terekam kamera pengawas atau CCTV.
Dalam rekaman kamera CCTV terlihat dua orang bocah yang berjalan sepulang sekolah, tiba-tiba di pepet oleh pemuda yang mengendarai sepeda motor matic dan langsung merampas handphone milik salah satu pelajar putri tersebut.
Beruntung pelaku tidak melakukan kekerasan terhadap korban, sehingga korban tidak mengalami luka ataupun terjatuh, namun korban mengalami kerugian jutaan rupiah akibat kehilangan handphone android miliknya.
Eki Sutanto salah seorang saksi mata menjelaskan peristiwa ini terjadi pukul 11 menjelang siang saat jam anak sekolah pulang, situasi sekitar pun saat itu tampak sepi.
Disebutkan aksi kriminalitas kerap kali terjadi di jalan Puskesmas Percut Sei Tuan ini, namun baru kali ini terekam kamera pengawas CCTV.
Sebagai upaya untuk meningkatkan popularitas buah-buahan lokal di Mandailing Natal, digelar festival buah Durian, 98 peserta mewakili desa pun mengirimkan Durian mereka untuk dinilai Dewan Juri.
Dewan Juri dari Badan Ekonomi Kerakyatan Daerah Sumatera Utara dan Lembaga Usaha Sertifikat Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pun didaulat untuk melakukan penilaian jenis buah Durian peserta yang mengikuti event festival ini.
Sebanyak 98 peserta dari 19 desa menampilkan berbagai jenis buah Durian. Kategori penilaian yang dilakukan Dewan Juri mulai dari penampilan luar dan dalam Durian, ketebalan daging, rasa, aroma dan keunikan serta proporsi berat daging durian.
Setelah menilai semua buah Durian peserta, maka Dewan Juri memutuskan buah Durian bernama Sitembaga dari Desa Muaramais Jambur meraih juara pertama. Sementara juara buah favorit Durian Sibombin dari Desa Panjaringan.
Indah Tobing salah seorang Juri mengatakan, hasil penilaian ini akan dibawa ke Kementrian Pertanian untuk dilakukan pengembangan agar wilayah ini dijadikan desa penghasil Durian yang berkualitas bagus.
“Kita mengikuti format yang memang ditetapkan Kementrian Pertanian untuk sertifikat Durian unggul. Jadi disitu ada aroma buah apakah kuat, sedang atau ringan, warna daging buah, tekstur daging buah, seratnya itu bagaimana, ketebalan daging adalah yang utama dan rasa, rasa itu manis punya nilai, pahit punya nilai, adalagi umami yaitu rasa yang tidak bisa kita bilang, itu punya nilai yang paling tinggi, kemudian ada keunikan yang punya nilai juga.
Jadi kita membuat parameter ini sesuai yang dikeluarkan oleh Kementrian, karena tujuan akhir kita adalah mencari yang unggul lokal, untuk nantinya kita bersama-sama Pemerintah Daerah dan Provinsi mendaftarkan ke Kementrian untuk dilepas oleh Kementrian menjadi Durian unggul.” Indah Tobing – Juri.
Meski masih ditingkat kecamatan namun festival Durian dan buah-buahan lokal ini cukup menarik perhatian berbagai kalangan.