Indonesia pada 20 Maret mendatang akan menjadi tuan rumah ajang balap bergengsi MotoGP yang digelar di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Sebelumnya, pada 21 November tahun lalu, digelar juga kejuaraan World Superbike yang diikuti oleh pebalap-pebalap top mancanegara.
Keduanya merupakan pagelaran adu kecepatan kelas dunia yang kembali digelar di Tanah Air setelah absen berpuluh tahun lamanya. Tahukah kamu, Indonesia pernah menggelar event serupa di tahun 90-an?
Pada era 1990-an, kondisi Indonesia tergolong kondusif bagi perkembangan olahraga bermotor.
Berbagai sarana serta jadwal untuk ajang balapan saat itu tergolong banyak. Namun, sejak krisis moneter melanda, sulit bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah kejuaraan balap dunia.
Padahal, banyak sektor yang diuntungkan dengan menjadi tuan rumah sebuah ajang balap internasional, salah satunya sektor pariwisata.
Berikut 5 ajang balapan top dunia yang pernah digelar di Indonesia
- Reli Dunia (tahun 1996 dan 1997)
Federasi Otomotif Dunia (FIA) pernah memasukkan Indonesia dalam kalender Reli Dunia sebagai tuan rumah pada tahun 1996 dan 1997.
Saat itu Kota Medan didaulat sebagai lokasi balap yang diikuti oleh pereli-pereli top internasional, seperti Colin McRae, Carlos Sainz, Tommi Makinen, hingga Juha Kankkunen.
Dari garis start yang dimulai di Kota Medan, para pereli beradu kecepatan di lintasan tanah perkebunan kelapa sawit Serdang Bedagai hingga sekitaran Danau Toba.
Pereli asal Spanyol, Carlos Sainz, saat itu menyapu bersih kemenangan di dua reli Indonesia dengan menggunakan mobil Ford Escort Cosworth berspesifikasi Reli Dunia (WRC) yang pertamakali diperkenalkan.
- World Superbike (tahun 1994 hingga 1997)
Sirkuit Internasional Sentul pada awalnya didesain untuk Formula 1. Saat itu Sentul yang pertama mencoba untuk menjadi alternatif Jepang sebagai tuan rumah ajang balap open wheeler tersebut.
Sentul akhirnya dibangun dengan panjang lintasan 3,9 kilometer, atau 40%b lebih pendek daripada rencana semula.
Konstruksi Sirkuit Sentul yang digagas oleh Tommy Soeharto dimulai pada tahun 1990 dan resmi dibuka pada Agustus 1993 oleh Presiden Soeharto.
Sementara World Superbike yang baru resmi berstatus kejuaraan dunia pada 1988 akhirnya diboyong ke Sentul pada 1994.
Itu merupakan ajang balap kelas dunia pertama yang digelar di Indonesia. Pebalap motor kenamaan yang hadir di antaranya adalah Jamie Whitham, Carl Fogarty, dan John Kocinski.
- GP 500 (tahun 1996 dan 1997)
Tahun 1996 dan 1997 bisa dibilang menjadi tahun keemasan insan otomotif Indonesia. Bagaimana tidak? Selain Reli Dunia dan World Superbike, pada kedua tahun itu Kejuaraan Dunia MotoGP juga mempercayakan Sentul sebagai tuan rumah.
Ajang balap yang dahulu dikenal dengan sebutan GP 500 itu menampilkan pebalap-pebalap top dunia, seperti Michael Doohan, Loris Capirossi, Max Biaggi, dan Valentino Rossi yang kala itu masih bertarung di kelas 125 cc.
Sementara ada 2 pebalap lokal yang mendapat kesempatan bertarung di kelas 125cc, mereka adalah Petrus Canisius dan Ahmad Jayadi.
- Kejuaraan Dunia Motocross (tahun 2017 hingga 2019)
Kejuaraan Dunia Motocross, dengan kelas utamanya MXGP, akhirnya kembali ke Indonesia pada 2017, sejak terakhir digelar pada 1997.
Pangkal Pinang, Bangka Belitung, dipercaya menjadi tuan rumah lomba kedua di musim tersebut.
Sejumlah kroser Indonesia seperti Asep Lukman, Ivan Harry, Hilman Maksum, Farhan Fahroedji, dan Aldi Lazaroni, juga turut berlaga di lintasan.
Pada 2018, Indonesia malah dua kali menjadi tuan rumah dengan balapan yang digelar di Semarang dan Pangkal Pinang. Tapi sayang, Pada 2020 lalu, Indonesia tidak masuk kalender karena pandemi Covid-19.
- A1 Grand Prix (musim 2005/2006 dan 2006/2007)
Balap mobil formula antarnegara, atau yang dikenal dengan nama A1 Grand Prix, juga sempat menyambangi Indonesia.
Balapan satu merek itu menjadikan Sirkuit Sentul sebagai salah satu lokasi perlombaan pada dua musim pertama penyelenggaraannya.
Sebagai informasi, A1 GP disebut sebagai balap satu merek, karena seluruh tim yang mewakili negara masing-masing hanya menggunakan merek sasis, mesin, dan ban yang sama.
Sehingga membuat kandaraan yang digunakan setara. Hanya kemampuan pengemudinyalah yang membedakan.
Indonesia kala itu diwakili oleh Ananda Mikola untuk bertarung melawan pebalap-pebalap top, seperti Nicholas Lapierre dari Prancis dan Sean McIntosh dari Kanada.
Tapi sayang, di 2 musim berikutnya, Indonesia tidak lagi menjadi tuan rumah A1 GP. Balap itu sendiri akhirnya berhenti saat akan memulai musim 2009/2010 karena masalah finansial.
- Camel Trophy (tahun 1981, 1985, 1988, dan 1996)
Lomba offroad ekstrim Camel Trophy juga pernah digelar di Tanah Air. Ganasnya hutan di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi menjadi saksi bagaimana offroader mancanegara mencoba untuk menaklukkan rintangan alam yang sangat menantang.
Balapan satu merek yang hanya menggunakan kendaraan Land Rover itu digelar di Sumatera pada tahun 1981, di Kalimantan pada tahun 1985 dan 1996, serta di Sulawesi pada tahun 1988.
Camel Trophy disebut sebagai Olimpiade Offroad karena memilih lokasi dan rute tersulit yang ada di muka Bumi, mulai dari hutan hujan, padang pasir, hingga pegunungan bersalju.
Itulah 6 balapan top dunia yang pernah digelar di Indonesia. Siapa tahu ke depannya semakin banyak pagelaran internasional yang diboyong ke Tanah Air.