Tim Basarnas dan Tim BPBD terus berusaha mencari keberadaan Tunggul Siagian dan mobil pick-up yang dikemudikannya, warga Desa Sibaning Kecamatan Nassau berusia 65 tahun ini terjun bersama mobilnya ke sungai di dasar jurang.
Keluarga korban yang berad di lokasi sempat protes kepada Basarnas karena dilarang untuk ikut mencari korban ke dalam sungai
Menurut saksi mata seperti dituturkan Kasat Lantas Polres Tiba Iptu Gunawan Siahaan duduga korban panik dan tidak mmpu mengendalikan mobil yang dibawanya hingga akhirnya terjun ke jurang.
“Baik kami menerangkan dari situasi, kami terima laporan dari warga *** satu unit grandmax yang dikendarai oleh satu orang. Informasi yang kita terima dari saksi mata dari atas turun mungkin kekencangan, perkiraan kencang, dan kebablasan naik ke atas gundukan ini. Namun dianya sempat nge-rem dan mau mengelak ke kanan, namun mungkin panik juga, dia meng-gas sehingga lompat masuk ke jurang tersebut.” Iptu Gunawan Siahaan – Kasat Lantas Polres Toba
Sampai Minggu malam keberadaan korban dan mobilnya masih belum ditemukan.
“Saat ini tim kita sudah melakukan *** dan lifting
untuk menjangkau sungai itu, kurang lebih 50 meter,
Hisar Turnip – Koordinator Posko Basarnas Prapat
namun tim kami hanya bisa menjangkau air (permukaan air), karena derasnya sungai. Dan memang sudah ada bukti-bukti belting mesin, pecahan-pecahan kaca, namun sampai saat ini kita belum bisa pastikan dia di dalam aera itu di daerah mana mobilnya.
Sampai saat ini usah kita sudah maksimal, namun perencanaan untuk besok itu kita membutuhkan alat tambahan seperti gancu.” Hisar Turnip – Koordinator Posko Basarnas Prapat.
Menurut Hisar pihaknya akan menambah alat-alat untuk bisa bekerja lebih maksimal mengungat medan kecelakaan tersebut cukup sulit ditelusuri apalagi arus sungai yang cukup deras cukup menyulitkan petugas bergerak.