58 orang calon tenaga kerja ilegal yang akan dikirim ke Malaysia diamankan intel Kodim 0208 Asahan dari sebuah rumah penampungan di Kisaran Kabupaten Asahan Sumatera Utara.
Setelah menerima informasi dari masyarakat, unit Intel Kodim 0208 Asahan menggerebek rumah di Kelurahan Selawan yang diduga menjadi tempat penampuangan Pekerja Migran Indonesia yang akan dikirim secara ilegal ke Malaysia.
Dari dalam rumah petugas mengamankan 58 orang calon tenaga kerja yang berasal dari berbagai daerah.
waspadanews.tv
Seorang supir truk yang akan membawa pekerja ke lokasi pemberangkatan langsung kabur saat mengetahui kedatangan petugas. Dandim 0208 Asahan Letkol Infanteri Franky Susanto mengungkapkan pihaknya mendapat informasi dari masyarakat rencana pengiriman pekerja melalui jalur tikus secara ilegal atau tanpa dokumen resmi. Dari 58 orang yang diamankan, 4 diantaranya wanita.
“Tadi sore saya mendapatkan informasi dari unit intel, bahwa akan ada rencana melaksanakan imigran ilegal ke negara Malaysia. Dan alhamdullillah malam ini kita bisa menahan teman-reman/rekan-rekan semuanya untuk tidak melaksanakan berangkat mencari pekerjaan secara ilegal di negara lain, sejumlah 58 orang.
Ya, mereka rencananya itu akan berangkat ke Malaysia, ditampung dulu, pada saat mereka akan berangkat, dilaksanakanlah penangkapan oleh Kodim 0208 Asahan beserta jajaran dari Polres Asahan.” Letkol Inf Frengky Susanto – Dandim 0208
Sementara menurut salah seorang calon pekerja migran asal NTT, sekali berangkat dibutuhkan uang sebanyak 9 juta lebih.
“Asal dari NTT, rencananya mau ke Malaysia, tiba di sini (Asahan) hari Jumat tgl 27, jadi saya di sini sudah 1 minggu. Saya ke sini (sudah habis biaya) 9 juta. Menggunakan jalur ilegal karena lewat jalur resmi belum dibuka.” Agustinus – Calon Pekerja Asal NTT
Saat ini seluruh calon pekerja ilegal itu masih menjalani pemeriksaan di markas kodim 0208 Asahan.
Satuan petugas narkoba Polres Labuhanbatu menggerebek sebuah kampung yang kerap dijadikan lokasi transaksi narkoba di Rantauprapat.
Operasi penggrebekan mendadak yang melibatkan puluhan petugas gabungan berhasil menangkap tujuh orang yang kedapatan sedang pesta Sabu-Sabu di seputaran kota Rantauprapat Labuhanbatu Sumatera Utara.
Kasat Narkoba Polres Labuhanbatu Akp Martualesi mengatakan pengerebekan ini merupakan bentuk komitmen pihaknya dalam upaya pemberantasan peredaran narkoba di wilayah hukum Polres Labuhanbatu.
Dari dua lokasi pihaknya selain mengamankan tujuh orang penyalahguna narkoba,
waspadanews.tv
berbagai barang bukti juga turut disita di antaranya Sabu-Sabu, ratusan bungkus plastik klip kosong, timbangan elektrik, alat isap Sabu-Sabu dan sepeda motor.
“Jadi di dua tempat kita lakukan tadi malam itu, yaitu di daerah jalan Padang Bulan Kecamatan Rantau Utara sampai ke jalan Perintis Kecamatan Rantau Selatan.
Dari kedua objek itu berhasil kita amankan 7 terduga penyalahguna narkoba dan dari penggerebekan yang kita lakukan juga, patut kita duga disana terjadi memang ada peredaran narkotika, karena memang banyak kita temukan petunjuk-petunjuk berupa plastik klip, ada tiga bong.” AKP Martualesi Sitepu – Kasatres Narkoba Polres Labuhanbatu
Ke tujuh orang yang diamankan selanjutnya dilakukan test urine jika positif mengandung zat Methapetamine akan dilimpahkan ke BNNK untuk dilakukan rehabilitasi.
Satu unit mobil pickup terjun ke jurang di Desa Lumban Rau Utara Kecamatan Nassau Kabupaten Toba.
Hingga kini keberadaan mobil dan pengemudinya belum diketahui.
Tim Basarnas dan Tim BPBD terus berusaha mencari keberadaan Tunggul Siagian dan mobil pick-up yang dikemudikannya, warga Desa Sibaning Kecamatan Nassau berusia 65 tahun ini terjun bersama mobilnya ke sungai di dasar jurang.
Keluarga korban yang berad di lokasi sempat protes kepada Basarnas karena dilarang untuk ikut mencari korban ke dalam sungai
Menurut saksi mata seperti dituturkan Kasat Lantas Polres Tiba Iptu Gunawan Siahaan duduga korban panik dan tidak mmpu mengendalikan mobil yang dibawanya hingga akhirnya terjun ke jurang.
“Baik kami menerangkan dari situasi, kami terima laporan dari warga *** satu unit grandmax yang dikendarai oleh satu orang. Informasi yang kita terima dari saksi mata dari atas turun mungkin kekencangan, perkiraan kencang, dan kebablasan naik ke atas gundukan ini. Namun dianya sempat nge-rem dan mau mengelak ke kanan, namun mungkin panik juga, dia meng-gas sehingga lompat masuk ke jurang tersebut.” Iptu Gunawan Siahaan – Kasat Lantas Polres Toba
Sampai Minggu malam keberadaan korban dan mobilnya masih belum ditemukan.
“Saat ini tim kita sudah melakukan *** dan lifting
untuk menjangkau sungai itu, kurang lebih 50 meter,
Hisar Turnip – Koordinator Posko Basarnas Prapat
namun tim kami hanya bisa menjangkau air (permukaan air), karena derasnya sungai. Dan memang sudah ada bukti-bukti belting mesin, pecahan-pecahan kaca, namun sampai saat ini kita belum bisa pastikan dia di dalam aera itu di daerah mana mobilnya.
Sampai saat ini usah kita sudah maksimal, namun perencanaan untuk besok itu kita membutuhkan alat tambahan seperti gancu.” Hisar Turnip – Koordinator Posko Basarnas Prapat.
Menurut Hisar pihaknya akan menambah alat-alat untuk bisa bekerja lebih maksimal mengungat medan kecelakaan tersebut cukup sulit ditelusuri apalagi arus sungai yang cukup deras cukup menyulitkan petugas bergerak.