Tiga orang korban ledakan bom di Sibolga Sumatera Utara masih dirawat di rumah sakit Ferdinan Lumbantobing, sementara warga yang rumahnya hancur juga masih diungsikan pihak pemerintah kota Sibolga.
Tim Laboratorium Forensik Polda Sumatera Utara bersama Polres Sibolga masih melakukan olah tempat kejadian perkara peristiwa ledakan bom yang mengguncang kawasan pergudangan ikan Beringin Sibolga kemarin.
Tiga korban luka-luka dalam peristiwa itu masih dirawat di rumah sakit Ferdinand Lumbantobing sedangkan 30 kepala keluarga yang rumahnya hancur masih diungsikan pihak pemerintah kota Sibolga di perumahan Panomboman Sibolga Utara.
Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak yang meninjau langsung TKP dan korban terluka di rumah sakit menyebutkan tim telah meminta keterangan saksi mata pemicu ledakan diduga terkait dengan Amonium Nitrat yang sering digunakan sebagai bahan bom ikan.
“Dari hasil olah TKP sementara, itu sumber ledakan berasal dari gudang yang ada di lokasi ini.
Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak – Kapolda Sumut
Apa isi gudang tersebut sehingga bisa menimbulkan ledakan? Itu sekarang masih didalami, tapi yang jelas tim Laboratorium dan tim Olah TKP akan mengecek sisa-sisa residu. ” Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak – Kapolda Sumut.
Hingga kini tim laboratorium forensik Polda Sumatera Utara bersama Polres Sibolga masih terus melakukan penyelidikan penyebab pasti terjadinya ledakan.
Meski masih diragukan kebenarannya kerangkeng yang ditemukan di rumah pribadi bupati Langkat terlanjur membuat heboh.
Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putera Simanjuntak menilai kerangkeng tersebut bukan ruang penyiksaan manusia.
Heboh seputar kerangkeng manusia yang ditemukan di bagian belakang rumah bupati Langkat non-aktif Terbit Rencana Peranginangin terus berlanjut.
Berbagai pihak yang hanya melihat secara sekilas membuat kesimpulan bahwa itu adalah kerangkeng manusia seperti pengaduan Migran Care ke Komnas HAM, ada sejumlah orang yang diduga korban penganiayaan di sana, benarkah?
Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak membenarkan penemuan kerangkeng besi di rumah pribadi Terbit Rencana Peranginangin di Desa Raja Tengah Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat. Dari penelusuran yang dilakukan kerangkeng itu berisi puluhan orang pecandu narkoba yang sedang menjalani pembinaan.
Kerangkeng yang yang membuat heboh itu ditemukan saat tim KPK dan petugas kepolisian melakukan penggeledahan menyusul operasi tangkap tangan yang menjerat bupati Langkat.
waspadanews.tv
Bupati Langkat sendiri sudah mengakui kepada Kapolda, ruangan itu sudah sepuluh tahun digunakan untuk pembinaan pecandu narkoba, jadi bukan kerangkeng manusia atau buruh yang disekap tanpa diberi makan sebagaimana yang dihebohkan saat ini, namun diakui tempat itu tidak berizin sebagai sarana rehabilitasi pencandu narkoba.
“Pribadi bupati Langkat dan kita temukan betul, ada tempat menyerupai kerangkeng yang berisi 3 atau 4 orang waktu itu. Tapi sebenarnya dari pendataan kita, pendalaman kita bukan 3 atau 4 orang itu. Kita dalami itu masalah apa, kenapa ada kerangkeng dan ternyata dari hasil pendalaman kita, memang itu adalah tempat rehabilitasi yang dibuat oleh yang bersangkutan secara pribadi dan sudah berlangsung selama 10 tahun, untuk merehabilitasi korban-korban narkoba, pengguna narkoba.” Irjen Pol RZ Panca Simanjuntak – Kapolda Sumut.
Meski begitu pihak Polda Sumut masih terus mengembangkan penyidikan terhadap kerangkeng di bagian belakang rumah pribadi bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin itu.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
“Saya Sri Wahyuni SH – Ketua IPEMI Medan, mewakili keluarga besar IPEMI Medan ingin mengucapkan:
“Selamat atas peluncuran Waspada News TV,”
Sri Wahyuni SH – Ketua IPEMI Medan
“Semoga Waspada News TV menjadi saluran informasi berkualitas dan menjadi pilihan masyarakat di kota Medan”
