Heboh seputar kerangkeng manusia yang ditemukan di bagian belakang rumah bupati Langkat non-aktif Terbit Rencana Peranginangin terus berlanjut.
Berbagai pihak yang hanya melihat secara sekilas membuat kesimpulan bahwa itu adalah kerangkeng manusia seperti pengaduan Migran Care ke Komnas HAM, ada sejumlah orang yang diduga korban penganiayaan di sana, benarkah?
Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak membenarkan penemuan kerangkeng besi di rumah pribadi Terbit Rencana Peranginangin di Desa Raja Tengah Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat. Dari penelusuran yang dilakukan kerangkeng itu berisi puluhan orang pecandu narkoba yang sedang menjalani pembinaan.
Kerangkeng yang yang membuat heboh itu ditemukan saat tim KPK dan petugas kepolisian melakukan penggeledahan menyusul operasi tangkap tangan yang menjerat bupati Langkat.
waspadanews.tv
Bupati Langkat sendiri sudah mengakui kepada Kapolda, ruangan itu sudah sepuluh tahun digunakan untuk pembinaan pecandu narkoba, jadi bukan kerangkeng manusia atau buruh yang disekap tanpa diberi makan sebagaimana yang dihebohkan saat ini, namun diakui tempat itu tidak berizin sebagai sarana rehabilitasi pencandu narkoba.
“Pribadi bupati Langkat dan kita temukan betul, ada tempat menyerupai kerangkeng yang berisi 3 atau 4 orang waktu itu. Tapi sebenarnya dari pendataan kita, pendalaman kita bukan 3 atau 4 orang itu. Kita dalami itu masalah apa, kenapa ada kerangkeng dan ternyata dari hasil pendalaman kita, memang itu adalah tempat rehabilitasi yang dibuat oleh yang bersangkutan secara pribadi dan sudah berlangsung selama 10 tahun, untuk merehabilitasi korban-korban narkoba, pengguna narkoba.” Irjen Pol RZ Panca Simanjuntak – Kapolda Sumut.
Meski begitu pihak Polda Sumut masih terus mengembangkan penyidikan terhadap kerangkeng di bagian belakang rumah pribadi bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin itu.