Tergiur keuntungan yang dijanjikan seorang warga di Tebing Tinggi, menanamkan modalnya sebesar 36 milyar rupiah, ternyata keuntungan yang dijanjikan tidak pernah terwujud.
David didakwa melakukan penipuan dengan kedok bisnis investasi, salah satu korbannya adalah Hardi Mistani, juga warga kota Tebing Tinggi. Di depan Majlis Hakim yang ketuai Mangapul, Hardi mengungkapkan sejak Nopember 2019 hingga Juli 2021 ia menanamkan modalnya kepada terdakwa untuk menjalankan berbagai bisnis mulai dari jual beli mobil, alat-alat pertanian, alat-alat kesehatan sampai jual beli tanah.
Namun saat korban menagih keuntungan dari kerjasama investasi ini terdakwa David terus mengelak dengan berbagai alasan. Akhirnya korban terpaksa membuat pengaduan ke polisi dan David dijebloskan ke tahanan.
“Si terdakwa ini mengajak korban untuk investasi pembelian truk dan mobil pribadi dengan jumlah yang besar sehingga korban mau mengeluarkan anggaran sampai 21 milyar, dari tahun 2019 sampai bulan 7 tahun 2021.
Roy Fernando Salim – Kuasa hukum
Pada saat korban menanyakan kepada terdakwa, sekian banyak mobil truk yang dibeli, ini diparkirkan di mana? Nah terdakwa sudah mengelak-elak dan selalu membuat alibi bahwasanya mobil sudah dijual, mobil ada yang direntalkan. Nah terakhir sampai di bulan 7 itu ketahuanlah bahwa truk itu tidak ada.” Roy Fernando Salim – Kuasa hukum.
David didakwa melanggar pasal 378 dan 372 KUHP tentang penipuan dan penggelapan.
Memasuki bulan Pebruari 2022 PT Perkebunan Nusantara II akan mulai memasuki musim panen Tebu untuk bahan baku pengolahan gula pasir.
Sementara dua pabrik gula di Kwala Madu dan Sei Semayang juga sudah siap untuk berproduksi.
Hanya tinggal hitungan hari kebun-kebun tebu di lingkungan distrik tanaman semusim PTPN II akan memasuki musim panen. Dari 8.000 hektare lebih areal tanaman tebu, rata-rata sudah memulai memasuki usia panen.
Saat ini persiapan untuk musim panen sedang dilakukan secara serius, seluruh manajer kebun di bawah distrik tanaman semusim berupaya bisa mengejar target 70 ton tebu per hektare dengan rendemen mencapai 7.
General Manager distrik tanaman semusim Bastian Sitompul mengaku optimis hasil panen tahun ini bisa lebih baik, baik untuk jumlah maupun kualitas tebu yang dihasilkan.
waspadanews.tv
“PTPN II berencana akan melaksanakan tebang, muat dan angkut serta pengolahan yang direncanakan tanggal 31 Januari kita sudah memulai kampanye tebang perdana. Adapun tenaga kerja sudah kita laksanakan melalui dari pulau Jawa dan Lampung sebanyak di estimasikan 1.500 orang sisanya 2.000 orang akan direkrut dari tenaga lokal. Dan kemudian untuk pelaksanaan tebangpun kita ada menggunakan 4 alat Cane Harvester yang kita maksimalkan diharapkan nanti mencapai 150 ton per unit, sehingga nanti akan dicapai 600 ton perhari.”
Distrik tanaman semusim saat ini sedang mempersiapkan tenaga kerja untuk buruh tebang sebanyak 3.500 orang, sebagian didatangkan dari pulau Jawa dan Lampung, sementara sebagian lagi warga setempat. Jika hasil panen bisa maksimal maka diharapkan target produksi gula pasir bisa lebih meningkat dari tahun sebelumnya, tahun ini ditargetkan PTPN II mampu menghasilkan 37.000 ton gula pasir.